Tidak mau ribet beli alat musik? Silakan belanja online via Shopee

Sabtu, 30 April 2016

Rebana Hadrah Identik dengan Bass

Rebana Hadrah Mapsi SD-MI Jawa Tengah
Contoh Kolaborasi Rebana Hadrah
     Empat buah atau satu set instrumen Rebana Hadrah Simtudh-Dhurar dimainkan 'hanya' tanpa tambahan apapun akan terdengar merdu. Karena Bass sebagai pelengkapnya 'diciptakan' lama setelah band tepuk ini booming terlebih dahulu.
Jika kita pernah menyaksikan video
"Asmaul Husna" bersama Habib Munzir bin Fuadz Al-Musawa maka lantunan asma Allah nan mulia itu selalu diringi hanya oleh setengah set Rebana Hadrah saja ! Terdengar rancak, 'tenang tidak berisik' serta menggetarkan hati dengan iringan suara dua vokalisnya yang sangat syahdu.
     Seiring berjalannya waktu, pemain merasa membutuhkan instrumen penting lainnya, yaitu Bass. Dan Bass pengiring pertama yang tenar lebih dulu adalah Bass Rebana atau orang banyak menyebutnya dengan Bass Ceper, Bass Salafudin atau Bedug Simtudh-Dhurar. Kemudian menyusul Bedug Rebana, Bass Rebana Shalawat atau Bass Jidur yang terbuat dari bahan plywood. Selanjutnya Bass Jawa, Demak, Mapsi atau Bass Alhabsyi dan Bass Drum [tenar dengan sebutan Bass Rolling], populer setelahnya. Era berikutnya yang sangat terkenal hingga sekarang adalah Bass Mika atau Bass versi Habib Syech. 




Kolaborasi Rebana Hadrah Semakin Kaya 
     Disamping penambahan Bass, Rebana Hadrah akan lebih rancak dan variatif jika dikolaborasikan dengan alat musik pelengkap lainnya seperti instrumen Marawis, Keprak, Bass Tam, Darbuka, Calty bahkan alat musik moderen seperti Keyboard, Gitar Bass, dan lain-lain. Masing-masing grup di tiap daerah biasanya akan berbeda-beda komposisi. Disamping mungkin juga dipengaruhi oleh intuisi bermusik dan kecakapan pelatih serta pemainnya itu sendiri.
     Namun versi daerah masing-masing yang tengah marak tidak menjadi ukuran, bahwa sebuah grup harus seragam komposisi alatnya serta seirama lagunya. Yang lebih penting lagi adalah lagu yang diusung harusnya tidak jauh dari tema memuji Allah SWT ( berzikir dan berdo'a ) dan bershalawat kepada Rasul-Nya nan rakhmatan lil 'aalamiin. Namun jangan lupakan lagu kebangsaan tetaplah harus didendangkan, karena itu menjadi salah satu aplikasi cinta kita kepada NKRI !
     Wallahu a'lam.

0 komentar: