Tidak mau ribet beli alat musik? Silakan belanja online via Shopee

Sabtu, 10 Agustus 2013

Kekang Nafsu Saat Lebaran

pawai motor     Saya teringat sebuah pengajian menjelang Ramadlan sebulan lebih yang lalu yang mauidlatul-khasanahnya disi oleh seorang kyai muda dari Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat. Salah satu yang dapat kami tangkap adalah tafsir ayat Al-Quran surat al-Baqarah ayat 183; " Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, "
      Puasa dengan segala kewajiban serta kesunahan di dalamnya, intinya bermuara pada takwa. Kalimat agar kamu bertakwa, menurut beliau, sesuai asal kata [sharaf], asbabun-nuzul, dan lainnya mengandung arti pada zaman sekarang dan yang akan datang serta kontinyu. Kalau boleh kami mengibaratkan, puasa sebulan ibaratnya kita tengah menyantri, penggemblengan iman dan takwa sekaligus di dalamnya adalah ujian keprihatinan, kesabaran, keikhlasan, ketulusan, kecintaan dan kasih sayang kepada sesama terutama anak yatim, dan kehambaan kepada Sang Khalik. Yang kesemuanya, semestinya dikerjakan tidak saja pada saat bulan suci kemarin, tapi juga pada saat lebaran dan seterusnya. Sehingga kembali berjumpa pada Ramadlan tahun depan dan dapat melakukan hal yang sama. Amiiin...

Gaung Takbir beradu dengan knalpot motor
     Malam takbiran, demikian orang mengistilahkan, baik di jalan-jalan kampung maupun kota ramai oleh kendaraan terutama roda dua, sebagai bentuk perayaan atas kemenangan kita selama sebulan berpuasa. Namun sayangnya lebih banyak yang menjalankan kendaraannya untuk berpamer ria, meraung-raungkan knalpot motornya sambil berteriak-teriak. Sehingga menimbulkan suara berisik dan mengganggu penghuni rumah di sepanjang jalan yang mereka lalui. Bahkan kami sempat melihat ada beberapa anak motor yang kedapatan membawa benda tajam. Inalillahi....
     Sangat memprihatinkan. Gema takbir yang seharusnya disuarakan sebagai bentuk penghambaan nilai puasa di atas justru dilupakan. Beruntungnya di speaker-speaker mushalla serta mesjid kalimat takbir itu tetap ada. Alhamdulillah...

Tetap jaga pola makan sehat
     Waktu siang selama sebulan lamanya kita telah mengatur pola hidup sehat. Tak sedikit orang yang tadinya punya penyakit maag justru sembuh ketika melaksanakan puasa tersebut. Kami bahkan baru saja bersilaturrakhim kepada saudara ibu yang sebelumnya sakit-sakitan tetapi kemarin 'memaksa' berpuasa penuh, sekarang terlihat sehat dan wajahnya bercahaya. Subhanallah...
     Pada kenyataannya lebaran banyak digunakan sebagai ajang balas dendam makan. Makanan-makanan yang cukup sensitif pada sebagian orang dan seharusnya ditahan dulu seperti rujak pedas, mie ayam pedas dan sate kambing dilahapnya. Hal ini terlihat jelas dari pengunjung atau pembeli warung tersebut yang terus membludak. Sehingga karena lambungnya belum siap akhirnya menimbulkan penyakit diare dan sejenisnya. Na'udzubillah...
     Wallahu a'lam bish-shawab.

0 komentar: