Rebana atau Genjring Diba versi Cilacap biasa disebut juga dengan istilah Rebana Shalawat, salah satu jenis aliran musik Islami yang sempat populer di sebagian besar wilayah Cilacap dan Jatilawang, Banyumas, pada tahun 1990-an. Instrumen musiknya biasa
dipukul dengan iringan puisi atau syair kitab Maulid al-Barjanzi dan ad-Diba'i. Namun, sayangnya, kini alat musik rebananya yang di daerah Pasar Ikan Jakarta dulu disebut dengan 'Rebana Besar' sudah berganti dengan instrumen rebana yang lebih kecil yaitu Rebana Hadrah. Komposisinya sudah berbeda meski rumus serta kitab yang digunakan sebagai syair pengiringnya tetap dipertahankan.
Adapun untuk komposisi Rebana Diba versi Banyumas sendiri terdiri dari 5 rebana besar ( Diba ) berdiameter 34-37 cm x 7-8 cm, 1 Tamrien/ Markis dan 1 buah Bedug atau Jidur dari bahan triplek.
Lalu benarkah Rebana atau Genjring Diba versi Cilacap telah punah? Jawabannnya adalah TIDAK. Karena alhamdulillah, meski sudah tidak populer lagi, salah satu cabang musik ini tetap ada yang menggunakannya. Di antaranya adalah para perantau dari daerah Cilacap yang menyebrang ke luar Jawa seperti di daerah Sumatra. Mereka tetap kangen dengan 'tepakan santai' rumusnya.
Adapun untuk pilihan harga lengkapnya bisa dilihat pada tautan Rebana-Genjring Diba versi Cilacap ini,
Adapun untuk pilihan harga lengkapnya bisa dilihat pada tautan Rebana-Genjring Diba versi Cilacap ini,
0 komentar:
Posting Komentar