Minggu, 28 April 2013

Rebana Hadrah versi Jatilawang

Hadrah jatilawang
     Rebana Hadrah versi Jatilawang merupakan aplikasi Rebana Diba versi Cilacap. Seperti yang pernah kami terangkan sebelumnya, di era 1990-an aliran musik Rebana Diba versi Cilacap mengalami zaman keemasannya. Namun, seiring berjalannya waktu,
salah satu aliran musik Islami ini mengalami kemunduran, bahkan hampir punah. Grup-grup yang masih bertahan adalah grup-grup lama dengan anggautanya terdiri dari lelaki berusia lanjut atau perkumpulan ibu-ibu dan dengan alat musik yang lama pula.
     Beruntung, kreatifitas remaja-remaja Islam tidak berhenti. Mereka mengganti instrumen musiknya dengan alat yang lebih baru dan berbeda, namun tetap mempertahankan rumus dan bait-bait syairnya.
     Jadi, menurut kami, sesungguhnya Rebana Diba versi Cilacap tidak punah tapi tetap eksis. Meski kemudian kami memberi nama baru dengan sebutan Rebana Hadrah versi Jatilawang. 
     Kenapa kami menyebutnya tidak dengan sebutan Rebana Hadrah versi Cilacap lagi ? Karena kelahiran Rebana Hadrah versi Cilacap berasal dari daerah Jatilawang, Banyumas yang terdapat pesantren Al-Falah asuhan Romo Kyai Haji Ahmad Sobri ini. Dan dari sini pulalah kemudian beberapa grup Hadrah baru di daerah cilacap berkiblat.  
     Adapun komposisi Rebana Hadrah versi Jatilawang adalah sebagai berikut;
  1. 6 Rebana Hadrah ukuran garis tengah 30-32 cm x 7-8 cm,
  2. 1 Bass Drum [beberapa grup menyebutnya dengan istilah Bedug Rolling atau Jidur Mika, Red.] ukuran 16 inchi x 40 cm dan,
  3. 1 buah Tambourine
     Sementara untuk harganya kami memberikan tiga alternatif kualitas, spek dan harga. Silakan kunjungi daftar harga lengkap ini.

0 komentar: