Kamis, 20 September 2012

Jurus Barakah Kyai Bag. III : Booming Rebana Hadrah

Booming Rebana Hadrah produk Solichin Toip berawal dari Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara
Booming alat musik Islami ala rebana Hadrah di berbagai daerah di Indonesia pada era 1999 menjadi berkah tersendiri bagi home industry STB, yang sudah lebih dulu memproduksinya. Pesanan datang dari berbagai
daerah, khususnya wilayah Jawa. Kami merasa kewalahan karena kebanyakan meminta dibuatkan lebih cepat dari biasanya
     Lambat laun rumah industri lain mulai menyadari keramaian pasar dan ikut-ikutan memproduksi band tepuk pengiring shalawat ini. Maka, persaingan usaha dan harga pun otomatis terjadi. 
     STB berfikir keras agar terus terdepan, tetap yang menjadi prioritas bagi calon pemesannya. Kami senantiasa berbenah, evaluasi dan membuat strategi-strategi terbaru dan berbeda 
➨Baca: Prinsip serta Layanan]. 
Yang harus dihindari adalah tidak ikutan latah membanting harga hanya karena takut ditinggalkan konsumennya! kami punya prinsip dan keyakinan, bahwa pada akhirnya kualitas adalah yang menjadi pilihan utama mereka.

Ekspansi Pasar
     Awal tahun 2000-an toko Setia Musik di jalan Pasar Ikan, Jakarta atau tepatnya di jalan menuju makam Waliyullah al-Habib Husain bin Abu Bakar al-Idrus, Luar Batang, Jakarta Utara menjadi prioritas utama ekspansi. Kami membuat produk khusus dan berbeda dengan produk lain yang kebetulan sama-sama mengisi barang di toko yang berada persis di seberang musium Bahari tersebut 
➡baca : Sejarah Rebana dari Kaliwadas - Bumiayu
➡baca : Penggusuran Pasar Ikan Penjaringan

     Dan alhamdulillah, dalam waktu kurang dari satu tahun rebana Hadrah merek " Solichin Toip " telah mulai dikenal luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bahkan beberapa toko musik rebana lain di beberapa wilayah Jakarta dan seberang pulau Jawa ikut berbelanja produk rebana Hadrah merek kami dari sana.
     Di luar Jakarta, STB juga menggarap pangsa pasar lokal seperti Brebes, Tegal, dan Banyumas yang meliputi Cilacap, Kota Purwokerto, Purbalingga dan Banjarnegara. Bahkan untuk kota terakhir, Banjarnegara, hampir 75 % lebih menggunakan produk rebana Hadrah berbagai versi produk STB. Hal ini berdasar pada catatan atau nota penjualan dengan alamat desa serta kecamatan yang hampir merata di sana.

Atau teruskan baca Jurus Barakah Kyai Bag. IV 

0 komentar: