Tidak mau ribet beli alat musik? Silakan belanja online via Shopee

Sabtu, 29 September 2012

Jurus Barakah Kyai Bagian IV: Hadrah Mapsi Jawa Tengah

     Awal 2000-an, alat musik rebana Mapsi (Mata Pelajaran Seni Islam) yang merupakan seni musik ekstrakulikuler di sekolah-sekolah dasar dan lanjutan pertama di Jawa Tengah mulai ramai dibicarakan. Dan, lagi-lagi, update produk dari industri alat musik di desa Kaliwadas, Bumiayu tertinggal dari produk daerah lain.
     Maka, kami segera menghubungi beberapa net work di beberapa daerah untuk mencari informasi sedetil mungkin mengenai alat musik yang kerap dilombakan mulai tingkat antar sekolah, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi Jawa Tengah itu. Penelitian dimulai dari bentuk alat, warna bodi favorit, komposisi, kolaborasi, hingga harga per seatnya.
     Informasi yang didapat dari mereka segera kami tindak lanjuti. Pertama yang harus kami lakukan adalah mengajak kerja sama dengan pencari kayu bahan rebana serta pembubutnya. Maka, dengan bermodal foto produk daerah lain, terbentuklah bahan mentah rebana Mapsi yang siap digarap.

Spesifikasi Rebana Hadrah Mapsi
     Jamaknya rebana Hadrah versi Mapsi terdiri dari 4 rebana Hadrah, 3 Gendung (Bass, Bariton dan Tenor), 3 Kenthang-Kenthing-Kenthung (Kempling; Sopran), dan 1 buah Tamrien atau Markis.
     Belakangan inovasi Rebana Hadrah versi Mapsi semakin beragam. Beberapa sekolah di daerah tertentu ada yang memperkaya komposisi standar instrumennya dengan Gendang Remo Hadrah, Snare Drum Hadrah, Cymball Statis, Saron, Bass Guitar ataupun penambahan Keyboard. Namun ada juga yang justru merampingkan standar alatnya agar terlihat lebih seksi :).

Persaingan Bisnis
     Jamaknya sebuah bisnis maka akan ada persaingan baik mengenai harga maupun kualitas serta layanan lainnya. Disaat kami merasakan nikmatnya banjir pesanan rebana Mapsi dari sekolah-sekolah, maka industri lain pun ikut latah membuatnya.
     Mereka rupanya cukup jeli dengan menyebarkan banyak pengedar rebana, berkeliling langsung dengan sepeda motor dari sekolah satu ke sekolah lainnya, dari satu kota ke kota lainnya, hingga ke pelosok-pelosok di mana ada sekolahnya di sana. Harga yang mereka tawarkan pun cukup murah dan membuat belasan sekolah atau guru-guru pembimbingnya tergoda.
     Kami berfikir keras menghadapi situasi demikian, mengatur strategi agar konsumen tidak meninggalkan kami begitu saja.

Empat Varian Kualitas Hadapi Pesaing
     Mungkin Anda berfikir STB akan menurunkan harga. Tidak, kami lantas membuat empat varian atau alternatif kualitas dan harga untuk merangkul konsumen yang beragam. Yaitu kelas Koden (kualitas terendah atau murahan, seperti yang kerap diedarkan produk lain), Standar (Sedang), Super (Mahal), dan Exlusive (Termahal). Tiga kelas atau kualitas terakhir kami GARANSI selama satu tahun penuh! Sebuah terobosan yang tidak pernah dilakukan oleh pengrajin atau produsen rebana lain.
Lihat : Layanan Purna Jual
Pelajari lebih lanjut tentang : Alternatif Kelas dan Harga
     Alhamdulillah, perlahan strategi ini mulai memperlihatkan hasilnya. Pelanggan-pelanggan baru mulai berdatangan lagi untuk kembali memesan produk STB. Belakangan kualitas Koden alias murahan akhirnya tidak kami layani lagi...

0 komentar: