Tidak mau ribet beli alat musik? Silakan belanja online via Shopee

Minggu, 07 Desember 2014

Jurus Barakah Kyai Bagian XIII : Impian Menuju Sukses

Tahun 1986-an yang silam seorang ibu seraya tersenyum penuh harap mengungkapkan keinginannya agar anaknya kelak bisa sesukses anak tetangganya yang sering dilihatnya berangkat membawa barang dagangan, di pagi hari. Ia melihat anak tetangga itu begitu sukses, dengan melihat bukti
rutinitasnya mengantar barang dagangan ke luar kota, entah di kota mana. Ia lebih tua lima tahunan dari anaknya tersebut.

Si anak yang mendengar ucapan ibunya menengok tak bersenyum, namun ia melirik tetangganya itu yang tengah menunggu angkutan desa. Remaja yang baru mengenyam bangku sekolah pertama ini kemudian hanya bisa menahan nafas, seakan tak berani berharap. Ia hanyalah anak orang miskin yang terkadang untuk makan pun biasa dengan nasi dan lauk yang sudah dijatah-jatah dengan saudara-saudaranya yang lain! Untuk berangkat sekolah pun terkadang bergantian satu libur yang lain berangkat, karena tidak punya ongkos untuk membayar karcis angkudes ke kota! Sedangkan mereka? Mereka bisa melakukan usaha apa saja karena memang sudah didukung modal oleh orang tuanya lebih dulu. 

Belasan tahun kemudian ia mulai tumbuh dewasa. Ia telah mulai menjadi pemimpi dan bersemangat untuk mewujudkannya. " Aku harus menjadi orang kaya agar tidak direndahkan tetangga-tetanggaku yang kaya namun sombong. " 

Dia kemudian melakukannya dengan merintis agar menjadi seorang profesional, sesuai hobinya yaitu menulis. Jatuh bangun-jatuh bangun terus menerus membuatnya hampir putus asa. Ia mulai tidak yakin dengan jalan hidup yang dipilihnya. Ibunya kemudian menasehati agar melakukan usaha yang sama saja, seperti yang dilakukan oleh tetangganya dan orang-orang di kampungnya.

Banyaklah Bermimpi

Cerita di atas menjadi kaca benggala bagi alfakir dalam memulai sebuah usaha yang sesungguhnya. Melihat kesuksesan orang lain itu perlu, karena sebagai penyemangat ( Bukan berlomba-lomba dalam meraih dunia, lho? ) dengan tanpa melupakan kemampuan diri. Dengan melihat mereka kemudian tumbuh impian dan harapan diri untuk bisa melakukan seperti mereka, bahkan dengan lebih baik lagi! Setelah impian itu ada maka segera berbenah untuk memulai usaha sesuai impian tersebut. Tidak berdiam diri dengan impian tersebut ( QS. 13 : 11 ).

Ada kalimat bijak yang menyatakan : " Banyaklah bermimpi, karena kebanyakan orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang sebelumnya selalu bermimpi. "

Bagaimana menurut pembaca?

Bersambung ke Jurus Barakah Kyai Bagian XIV 
Atau baca kembali,
Jurus Barakah Kyai Bagian I
Jurus Barakah Kyai Bagian II
Jurus Barakah Kyai Bagian III
Jurus Barakah Kyai Bagian IV
Jurus Barakah Kyai Bagian V
Jurus Barakah Kyai Bagian VI
Jurus Barakah Kyai Bagian VII
Jurus Barakah Kyai Bagian VIII
Jurus Barakah Kyai Bagian IX
Jurus Barakah Kyai Bagian XIII

0 komentar: