Kamis, 26 Desember 2013

Jurus Barakah Kyai Bagian IX : 9 Tips Menuju Sukses

     Saat ini banyak sekali beredar buku-buku tentang tips dan trik menuju sukses, baik yang dijual di toko-toko maupun akses gratis on line via internet. Mulai dari pengarang ataupun pebisnis lokal, nasional hingga mancanegara. Dari kaum pribumi, taipan hingga pebisnis bule_yang mayoritas menceritakan
pengalaman kesuksesannya masing-masing dalam membangun kerajaan bisnis mereka. Triknya tidak jauh berbeda, hanya pokok bahasa dan bahasannya saja yang tidak sama. Namun tujuannya satu, yakni menuju tangga tertinggi : SUKSES !
     Bahkan tips dan trik menuju sukses sudah lama menjadi tayangan wajib beberapa stasiun televisi di Indonesia dalam kemasan acara talk show. Temanya tidak saja mengetengahkan cara-cara menuju sukses berbisnis namun lebih global atau luas lagi. Seperti cara sukses melamar kerja, mengikuti ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi, menjadi karyawan terbaik , menjadi suami atau istri yang teladan, hingga cara sukses  masuk pada pergaulan kaum elit!

9 Tips Sukses Berbisnis nan Islami
     Lantas bagaimana pula trik orang-orang sukses yang banyak bertebaran di daerah-daerah dengan usahanya masing-masing ? Apakah mereka juga belajar menjadi orang sukses dari buku-buku yang mereka baca ? Tidak juga !
     Dalam sebuah talk show di salah satu stasiun televisi swasta, seorang narasumber mengatakan : 
" Banyak orang sukses yang mendapatkan cara menuju suksesnya berdasar pada keyakinan  ( percaya diri ), pengalaman, perenungan dan keputusan jernih dari instingnya. Dan ternyata, cara-cara 'tradisional' yang mereka lakukan itu telah terdapat di buku-buku tips menuju sukses yang kemudian mereka baca setelah menjadi orang sukses ! "
     Cara lain yang benar-benar harus diperhatikan dalam membentuk sebuah usaha yang sukses nan Islami, setidaknya ini yang selama ini Suara Tunggal Bahana lakukan, adalah sebagai berikut;
  1. Niat. Mantapkan hati apa yang hendak kita lakukan. Apakah akan berdagang, berwiraswasta, menjadi karyawan sebuah perusahaan atau apapun juga. Manfaatkan situasi dan kesempatan terbaiknya. Niatkan semuanya dalam rangka menafkahi keluarga dan mencari ridla Allah SWT.
  2. Sabar dan tabah. Akan bayak rintangan dan ujian sebagai bentuk tempaan dari Yang Maha Kuasa. Pepatah : Orang yang sukses bukan berarti orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Namun ia senantiasa menjadikan kegagalan itu sebagai pengalaman bagi kesuksesannya yang tertunda.
  3. Jujur alias tidak berdusta. Rasulullah SAW adalah contoh pedagang sukses yang senantiasa mengedepankan kejujuran dalam bermuammalah. Termasuk di dalamnya adalah tidak mudah mengumbar janji jika memang merasa tidak yakin dapat memenuhinya.
  4. Tidak iri dan hasud (dengki ). Melihat orang lain sukses lebih dulu maka bersihkanlah hati dengan tetap berbaik sangka pada mereka dan Tuhan YME. Banyak orang terjatuh sejatuh-jatuhnya karena perasaan iri dan dengki pada kesuksesan orang lain. Seharusnya jadikanlah kesuksesan orang lain sebagai ghirrah ( penyemangat ). Kita perlu 'mencuri' ilmunya kenapa bisa menjadi orang sukses namun dengan TANPA melupakan keadaan diri sendiri.
  5. Bersyukur. Minimal kita membiasakan mengucapkan kalimat "Alhamdulillah..." ketika mendapatkan karunia berupa kesuksesan dan sejenisnya. Dan mulai sekarang sebaiknya membiasakan melakukan sujud syukur khususnya selesai menunaikan shalat lima waktu. Baik dalam keadaan mendapatkan rezeki banyak maupun sebaliknya.
    Al-Quran : Jika kalian bersyukur maka Allah pasti akan memberikan lebih banyak lagi. Dan jika kalian kufur maka sesungguhnya azab Allah itu sangat pedih.
  6. Bersedekah atau shadaqah. Al-Quran : Sedekah adalah tolak bala.
  7. Berdoa untuk orang lain. Jangan pelit mendoakan orang yang sedang dirundung kesusahan meski kita tidak mengenalnya sama sekali. Baik yang kebetulan lewat di depan mata ataupun yang kita dengar dari cerita orang lain. Kenapa harus mendoakan orang lain atau saudara kita, toh berdoa untuk diri sendiri saja belum tentu diterima ? Dalam sebuah riwayat disebutkan, doa yang kita panjatkan pada Allah SWT untuk orang lain maka sama artinya kita mendoakan diri sendiri dengan doa yang sama. Dan berdoa untuk orang lain akan lebih cepat diterima atau dikabulkan, karena Allah SWT akan mengutus Malaikat untuk ikut meng-aminkannya. Tentu saja dengan syarat ikhlas dan orang tersebut tidak tahu kalau kita sedang mendoakannya.
  8. Bershalawat kepada Rasulullah SAW. Bumi dan seluruh alam ini diciptakan pertama kali oleh Allah SWT karena akan datangnya manusia pilihan, Muhammad SAW. Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah berfirman : " Kalau tidak karena engkau Muhammad, kalau tidak karena engkau, maka tidak  Aku ciptakan alam semesta ini." Oleh karena itu, idealnya kita mesti berharap-harap kepada Rasulullah agar berkenan 'membagi dunianya' tersebut pada kita dengan cara mencintai dan menyanjung-nyanjungnya lewat bacaan shalawat padanya.
  9. Tawakkal. Al-Quran : Jangan berputus asa dalam meraih Rakhmat Allah SWT. Usaha sudah maksimal, modal sudah banyak dikeluarkan tapi kesuksesan belum juga diraih. Maka peran tawakkal ( pasrah diri ) adalah jalan terbaik. Karena kewajiban manusia adalah berusaha sedangkan hasilnya adalah Allah yang menentukan.
     Demikian tips menuju sukses yang dapat kami tulis. Penjabarannya tentu sangat panjang dan tidak mungkin kami ulas dalam satu artikel. Namun, menurut kami pribadi, makna sukses yang hakiki adalah bahwa kesuksesan tidak harus diukur dengan berlimpahnya harta benda, mewahnya kendaraan, pakaian, perhiasan, rumah dan lain sebagainya. Namun orang yang sukses adalah orang yang senantiasa bersyukur ketika mendapatkan rezeki, berapa pun jumlahnya. Sebaliknya orang yang gagal adalah orang yang selalu merasa kurang dan menuntut hasil lebih dari setiap usahanya.
     Wallaahu a'lam.
     Salam sukses untuk semuanya ! 

Bersambung ke Jurus Barakah Kyai Bagian X, atau
Jurus Barakah Kyai Bag. I
Jurus Barakah Kyai Bag. II
Jurus Barakah Kyai Bag. III
Jurus Barakah Kyai Bag. IV
Jurus Barakah Kyai Bag. V
Jurus Barakah Kyai Bag. VI
Jurus Barakah Kyai Bag. VII
Jurus Barakah Kyai Bagian VIII
    

0 komentar: