Senin, 10 Oktober 2016

JURUS BARAKAH KYAI BAGIAN XVII : CURHAT KE RASULULLAH SAW

Mekkah kota Moderen nan Fenomenal
     Mekkah adalah merupakan salah satu kota besar di Saudi Arabia. Semua tahu tempat yang paling terkenal dan paling menarik adalah Mesjidil Haram dengan bangunan Ka'bah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam serta batu hitam atau Hajar Aswadnya yang fenomenal, menyedot jutaan umat Islam untuk berebut menciumnya.
     Geografi Mekkah dikelilingi oleh pegunungan batu dan padang pasir. Sangat jarang ditemui pepohonan di kota ini. Ada beberapa pohon kurma di pinggir jalan dan sesekali ditemui taman kota, yang jika dibandingkan dengan taman di Indonesia itu jauh dari kata rindang dan sejuk. Cuaca di kota ini cenderung panas dan kering. Namun demikian, jalanan di sini dibangun dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas, lebar dan mulus lus! Jalan datar, naik ke gunung batu hingga terowongan bawah batu semuanya tidak asal jadi. Berkualitas dan moderen ! Dan beruntunglah penduduk Mekkah serta umat Islam di seluruh dunia pada umumnya, karena di kota inilah terdapat sumber mata air abadi yang bernama Zam-zam serta berlimpahnya aneka buah-buahan yang didatangkan entah dari mana saja !
     Dari semua yang kami lihat hanya dua kalimat untuk kota Mekkah : Masya Allah...! Mekkah sungguh-sungguh menakjubkan ! Meskipun cuaca Mekkah panas, tetapkah kami merasakan kenikmatan luar biasa tinggal di kota suci ini. Sehingga kesedihan sangat terasa ketika kami harus permisi ( thawwaf wadha ) untuk meneruskan arba'in di mesjid Medinah ( Nabawi ).

Maqam Rasulullah Saw & Ahlul-Badr Lebih-lebih Menarik hati dari pada Peninggalan Sejarah Islam Lainnya di Medinah
     Berbeda dengan Mekkah dengan panasnya yang membakar dari atas, terik matahari 40 an derajat celsius serta pantulan panas pasir di bawah kaki, maka bagi kami panas Medinah lebih 'bersahabat'. Panas yang membakar hanya datang dari arah atas saja, itu pun tidak 'menampar' langsung bagian tubuh yang tertutupi pakaian..

     Maqam Rasulullah Saw dengan Raudhah di sebelahnya, di mesjid Nabawi Medinah, tiap usai shalat fardhu menjadi tempat yang paling banyak diburu oleh jamaah haji. Ritual yang biasanya dilakukan adalah mengucapkan salam kepada Rasulullah dan dua orang sahabatnya : Sayyidina Abu Bakr ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhuma. Selanjutnya pengucapan syahadatain di hadapan beliau dengan harapan akan memperkokoh keimanan dan kelak akan mendapatkan syafaatnya nan agung. Setelahnya memperbanyak bacaan shalawat kepadanya.
     Jika kita khusyuk, mengakui diri sebagai umatnya yang kurang taat mengikuti sunnah-sunnahnya dan berjanji akan berlaku lebih baik maka tanpa terasa air mata akan jatuh bercucuran, tak terbendung! Program ziarah ke tempat Islam lainnya di sekitar Medinah pun menjadi acara yang 'tidak ada apa-apanya'. Semua waktu kami gunakan sebaik-baiknya untuk shalat lima waktu berjamaah dan 'mengunjungi' serta terus 'mengunjungi' Rasulullah Saw. Di hadapannya kita bisa bebas mencurahkan isi hati, merayunya agar diakui sebagai ummatnya meski banyak dosa, agar kelak mendapatkan syafaat udzma atau pertolongannya nan agung di hari kiamat.
     Wallaahu a'lam bish-shawab.

Bersambung ke Jurus Barakah Kyai Bagian XVIII
Atau baca kembali,

0 komentar: